‘Tulang kering Shin retak’: Pernyataan Stephen Thompson Usai Kekalahan Kontroversial di UFC Nashville
**’Shin is Split to the Bone’: Stephen Thompson Akhirnya Buka Suara Usai Kekalahan Kontroversial di UFC Nashville**Nashville, Tennessee – Kekalahan kontroversial Stephen “Wonderboy” Thompson dari Gabriel Bonfim di UFC Nashville masih menyisakan luka mendalam, baik secara fisik maupun mental.
Setelah beberapa hari bungkam, Thompson akhirnya merilis pernyataan pertamanya melalui media sosial, mengungkapkan kekecewaan dan frustrasinya.
“Shin is split to the bone,” tulis Thompson, disertai foto close-up dari tulang keringnya yang memar dan bengkak.
“Saya memberikan segalanya di octagon itu.
Bonfim adalah lawan yang tangguh, dan saya memberikan hormat padanya.
Tapi, keputusan split decision ini.
.
.
Sulit untuk diterima.
“Kekalahan Thompson memang menuai banyak kontroversi.
Banyak pengamat dan penggemar percaya bahwa Wonderboy mendominasi sebagian besar pertarungan, dengan striking yang lebih akurat dan kontrol jarak yang superior.
Meskipun Bonfim menunjukkan ancaman submission yang nyata, Thompson berhasil menghindari bahaya dan mendaratkan pukulan yang lebih signifikan.
Statistik memang mendukung argumen ini.
Thompson mendaratkan 68 pukulan signifikan, dibandingkan dengan 45 dari Bonfim.
Dia juga memiliki akurasi striking yang lebih tinggi, yaitu 52% berbanding 38%.
Namun, dua dari tiga juri memberikan kemenangan kepada Bonfim, yang memicu kemarahan di kalangan penggemar MMA.
“Saya merasa saya memenangkan pertarungan,” lanjut Thompson dalam pernyataannya.
“Saya tidak ingin meremehkan Bonfim, tapi saya percaya saya melakukan cukup untuk mendapatkan kemenangan.
Saya tidak mengerti bagaimana juri melihat pertarungan ini.
“Kekecewaan Thompson sangat bisa dimengerti.
Di usia 40 tahun, dia tahu bahwa setiap pertarungan sangat penting untuk mengejar gelar juara.
Kekalahan ini mungkin akan menghambat ambisinya untuk meraih sabuk emas UFC.
Lebih dari sekadar kekalahan, keputusan kontroversial ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sistem penilaian dalam MMA.
Apakah penekanan yang berlebihan pada upaya submission mengalahkan striking yang efektif dan kontrol pertarungan?
Apakah juri cukup memahami nuansa pertarungan yang kompleks?
Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat bahwa kejadian ini menyoroti perlunya evaluasi ulang terhadap kriteria penilaian dalam MMA.
Kita perlu memastikan bahwa juri memiliki pemahaman yang mendalam tentang semua aspek pertarungan, bukan hanya fokus pada satu atau dua elemen saja.
Lalu, apa selanjutnya untuk Stephen Thompson?
Meskipun kecewa, Wonderboy adalah seorang petarung yang tangguh dan berdedikasi.
Saya yakin dia akan kembali lebih kuat dan membuktikan bahwa dia masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan di divisi welterweight.
“Saya akan beristirahat dan memulihkan diri,” kata Thompson.
“Kemudian, saya akan kembali berlatih dan mempersiapkan diri untuk pertarungan berikutnya.
Saya belum selesai.
“Pernyataan Thompson ini menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam.
Kita semua berharap yang terbaik untuknya dan menantikan kembalinya Wonderboy ke octagon.
Kita semua berharap keadilan ditegakkan di masa depan dan keputusan kontroversial seperti ini tidak terulang kembali.
📰 Rekomendasi Artikel Terkait
Dolphins Stock Report: McDaniel seeks more physical padded practices
Joe Burrow: When you have a guy like Trey Hendrickson, you want to reward him
Katie Ledecky continues 15-year unbeaten streak in 1,500 freestyle
Trey Hendrickson is making the right move (and the only move)